Hello All
Hacker adalah salah satu pekerjaan yang dianggap paling berbahaya sekaligus dipandang secara negatif di dunia. Sebut saja tindakan seperti pemerasan dan pencurian data, yang selalu dikaitkan dengan keberadaan para hacker.
Meskipun tidak dapat disangkal bahwa keberadaan mereka sebenarnya membuat teknologi semakin berkembang,stigma negatif akan selalu melekat pula pada diri mereka. Berbeda dengan kebanyakan hacker yang selalu dipandang buruk, kedua hacker ini dianggap sebagai pahlawan karena tindakan mulia mereka. Meskipun cerita kepahlawanan tersebut akhirnya padam layaknya lonceng jam Cinderella. Berikut nama hackernya :
1. Marcus Hutchins
Hacker muda berkebangsaan Inggris ini sempat terkenal namanya beberapa bulan lalu setelah menghentikan penyebaran virus WannaCry. Marcus menghentikan penyebaran dengan menganalisis virus tersebut selama 3 hari dan berhasil menyimpulkan bahwa pembelian domain yang digunakan oleh WannaCry dapat menghentikan penyebarannya.
Berbekal dengan uang US$10 untuk membeli domain, tindakannya berhasil menghantarkan Marcus pada kejayaan di tahun 2017. Ia disebut-sebut sebagai pahlawan dan dihadiahi uang sebesar US$10.000. Tawaran kerja di perusahaan-perusahaan besar sempat menghampirinya.
Meskipun begitu, ia akhirnya memutuskan untuk mendonasikan hadiah yang didapatkan dan lebih memilih bekerja di National Cyber Security Centre, sebuah instansi milik pemerintah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Karena hal tersebut, nama Marcus semakin dikenal sebagai pahlawan yang mempunyai hati tulus dan dermawan. Memberi nilai plus pada dirinya dibandingkan dengan para hacker lain di dunia, sekaligus mengubah pandangan orang terhadap pekerjaan hacker.
Namun, keberuntungan tidak berpihak lebih lama di sisinya. Bulan Agustus, Marcus ditahan oleh FBI dan menghadapi sangkaan tuntutan yang tidak main-main. Hukuman maksimal 50 tahun penjara berada di depan matanya.
Marcus dituduh membuat virus Kronos, sebuah virus yang menggunakan email dengan attachment di dalamnya sebagai media penyebaran. Seseorang yang tertarik dengan email tersebut dan membukanya, secara tidak sengaja pula akan memberikan password dari akun internet banking miliknya.
Banyak orang yang tidak memercayai dan menyebut bahwa Marcus adalah tipe orang yang akan menghentikan sebuah virus, bukannya menciptakannya, serta tak akan pernah menyakiti orang lain dalam bentuk apa pun. Namun, kenyataan yang dihadapi Marcus berkata sebaliknya. Saat ini ia memang sudah bebas jaminan, tetapi hanya menunggu waktu sampai perkaranya mulai dihadapkan di sidang pengadilan.
2. Hamza Bendelladj
Hamza Bendelladj atau yang dijuluki sebagai ‘Peretas yang tersenyum’ ialah salah satu hacker yang paling dicari di dunia. Dia bersama kawannya yang berasal dari Rusia, merupakan produsen utama pembuat malware yang diberi nama SpyEye.
Banyak sekali konsumen yang mengantre untuk membeli malware mereka di pasar gelap dunia cyber. SpyEye sendiri ialah virus yang dapat digunakan untuk menguras uang dari sistem jaringan bank, lembaga keuangan, bahkan hingga akun pribadi seseorang dengan cara menampilkan keseluruhan informasi personal mereka.
Terdapat informasi yang menyatakan bahwa salah satu konsumen SpyEye dapat menghasilkan sekitar US$3,2 juta hanya salam waktu 6 bulan saja.
Karena tergiur keuntungan yang begitu besar, maka tak ayal penjualan SpyEye sangat diminati. Kekayaan yang dihimpun Hamza dengan penjualan virus tersebut diperkirakan bisa mencapai US$200 juta.
Kehidupan Hamza sebagai hacker kemudian harus terhenti setelah dirinya ditahan oleh Kepolisian Thailand. Dituntut dengan hukuman penjara selama 60 tahun dan denda sebesar US$24 juta. Meskipun begitu, vonis hukumannya ternyata lebih kecil, yaitu 15 tahun penjara dan 3 tahun masa percobaan (pengawasan).
Sebagai seorang kriminal dengan track record yang buruk, ternyata Hamza lebih dikenal sebagai pahlawan di tempat kelahirannya. Namanya digaungkan sebagai Robin Hood di zaman milenial. Ia disebut sebagai orang yang memberi dukungan finansial kepada Palestina melalui badan amal dan yayasan. Uang dukungan itu ia dapatkan dari menguras salah satu bank milik Israel.
Entah kabar tersebut benar atau tidak. Namun cerita dari mulut ke mulut sudah tersebar dan terpatri di beberapa kalangan, meskipun Kepolisian Thailand memberitakan sebaliknya. Hamza diduga menggunakan uang hasil penjualan untuk bersenang-senang dan foya-foya belaka.
Jika dilihat secara sekilas, maka nasib kedua hacker tersebut sama. Mereka layaknya kepingan uang logam, di satu sisi mereka pernah dianggap sebagai pahlawan dan di sisi lain mereka pun dianggap sebagai seorang penjahat.
[ Semoga Bermanfaat ]
[ Don't Forget For Share ]
[ ]
Posting Komentar