Senin, 10 Juli 2017

0 Jenis Aplikasi Berbahaya yang ada di Playstore

Date: Senin, 10 Juli 2017 Juli 10, 2017
Category:
Author: Mr Takur
Share:
Responds: 0 Comment

Hello All

   Dari total jumlah aplikasi di Play Store, rupanya sekitar 15 persen merupakan aplikasi berkualitas jelek. Melihat hal itu, pengguna tentu harus jeli sebelum memilih aplikasi di Play Store. Bukan tidak mungkin aplikasi-aplikasi tersebut justru berbahaya bila dipasang di perangkat smartphone.

   Modus aplikasi yang berbahaya biasanya menawarkan fungsi yang cenderung tidak masuk akal, misalnya menambah RAM supaya ponsel tidak lemot, menambah kapasitas baterai, dan lainnya. Sayangnya, aplikasi model seperti ini , masih sering kita jumpai di Play Store, fungsinya tak lain adalah untuk kepentingan pribadi seperti iklan banner hingga yang terparah adalah pencurian data. Nah, untuk itu kali ini saya akan bahas 6 jenis aplikasi berbahaya di Play Store yang sebaiknya jangan dipasang. Berikut beberapa aplikasinya :

1. Aplikasi Baterai

   Kalau kalian pengguna smartphone, tentu kalian tidak akan asing dengan aplikasi baterai yang bertebaran di Plays Store. Mungkin saja di antara kita ada yang pernah mencoba beberapa aplikasi tersebut, namun yang kita dapat malah smartphone semakin boros dari biasanya dan bertambah lemot.

   Aplikasi baterai atau kalibrasi baterai terdengar bisa mengatasi permasalahan baterai pengguna smartphone, tapi nyatanya tidak demikian. Inilah mengapa aplikasi jenis ini bisa dibilang berbahaya. Pertama, selain tidak jujur, aplikasi kalibrasi baterai biasanya akan menghapus file batterystats.bin untuk memanipulasi indikator baterai.

   Kemudian, aplikasi ini didesain dengan tampilan yang menarik dan bekerja pada belakang layar yang justru dapat membebani kinerja smartphone.

2. Aplikasi Memori

   Ada dua macam jenis aplikasi memori yang berbahaya di Play Store, yang pertama aplikasi yang menawarkan defragmenting memori dan yang kedua adalah aplikasi untuk meningkatkan kapasitas RAM. Kedua aplikasi tersebut sebaiknya kalian hindari.

   Alasan mengapa kita tidak membutuhkan aplikasi defragmenting memori di Android adalah karena perangkat Android saat ini telah memiliki fitur controller yang dapat mengatur data di dalam penyimpanan dengan terstruktur dan rapi. Melalukan defragmenting memori justru hanya akan menurunkan performa dan umur storage. Kita tidak memerlukan sebuah aplikasi untuk mengoptimalkan RAM pada Android karena fungsi built-in pada Android telah melakukannya secara otomatis.

3. Antivirus Fake

   Banyak yang mengatakan jika perangkat Android rawan terkena virus, faktanya hal itu tidak seratus persen benar. Secara umum perangkat Android kita akan aman asalkan kita memasang aplikasi yang berasal dari app store resmi seperti Play Store, bukan dari sumber pihak ketiga seperti situs, forum, atau aplikasi toko yang tidak terpercaya.

   Mungkin jika kita ingat dulu ada aplikasi Android bernama Virus Shield yang sempat populer, yang menawakan fungsi untuk melindungi perangkat Android dari malware dalam sekali klik. Pada akhirnya, aplikasi tersebut dihapus oleh Google setelah Android Police mengungkapkan kode sumbernya yang tak lain hanyalah berisi fungsi sederhana untuk mengubah ikon.

   Mungkin saja hingga kini masih banyak model aplikasi seperti itu yang bertebaran di Play Store, jika kita abai dalam hal ini bukan tidak mungkin aplikasi-aplikasi tersebut bisa membahayakan smartphone kita.

4. Aplikasi X-Ray Scanner

   Tak sedikit para pengguna yang tertipu dengan aplikasi X-Ray Scanner di Play Store. Pada dasarnya hingga saat ini belum ada smartphone yang mampu melakukan fungsi canggih tersebut. Namun, karena antusiasme pengguna yang tinggi, tak sedikit pengembang nakal yang memanfaatkan momen tersebut untuk menciptakan aplikasi peniru fungsi X-Ray Scanner.

   Tetapi cara seperti ini bisa berbahaya karena tak sedikit pengguna yang terkecoh. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pengembang tak bertanggung jawab untuk memanfaatkan celah tersebut. Jika sudah begini, maka pengguna awam akan lebih mudah tertipu karena tertarik dengan berbagai macam penawaran fungsi yang tak wajar.

5. Pendeteksi Kebohongan

   Ada banyak aplikasi yang menawarkan fungsi “lie Detector” atau pendeteksi kebohongan. Aplikasi jenis ini termasuk ke dalam aplikasi yang tidak berguna dan bisa membahayakan ponsel. Meskipun smartphone saat ini sudah dilengkapi dengan berbagai sensor canggih, bukan berarti sudah mampu berfungsi sebagai pendeteksi kebohongan dengan algoritma penghitungan yang rumit, apalagi aplikasi tersebut ditawarkan secara gratis di Play Store.

   Pengguna yang ingin mencoba bagaimana alat tersebut bekerja biasanya akan segera memasang aplikasi tersebut di perangkat mereka. Sialnya, kemungkinan besar aplikasi tersebut malah dimanfaatkan untuk mencuri data pengguna.

6. Aplikasi Internet

   Kecepatan internet memang kerap menjadi masalah utama bagi masyarakat modern saat ini. Hal ini dimanfaatkan oleh pengembang nakal untuk menciptakan aplikasi tak berguna yang menawarkan fungsi untuk mengatasi kecepatan internet. Aplikasi-aplikasi seperti ini diklaim dapat menguatkan dan meningkatkan kekuatan sinyal.

   Kenyataannya, aplikasi tersebut tidak akan berpengaruh apa pun ke perangkat Android, malah justru akan memberatkan dan menambah jumlah file sampah di Android. Jika terlalu banyak menginstal aplikasi sampah, hal tersebut dapat membebani kinerja smartphone lalu membuatnya cepat panas dan pada akhirnya rusak.

   Nah, itu dia 6 jenis aplikasi berbahaya di Play Store yang sebaiknya jangan dipasang di smartphone.

[ Semoga bermanfaat ]
[ Don't Forget For Share ]
[  ]


Artikel Terkait :



Posting Komentar